Kamis, 04 Desember 2014

HAKEKAT KEIMANAN

HAKEKAT KEIMANAN
185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya
pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka
sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan.
                    [makna QS. Ali Imran (3):185]

assalaamu'alaikum wr.wb,...

Dalam ayat di atas minimal ada 3 point yang sangat urgen untuk
kita renungkan.

 Point pertama,  adalah bahwa setiap manusia akan mengalami kematian.
Hidup ini ibarat lilin, yang apabila telah dihidupkan lambat laun akan
mati. Umur lilin adalah sepanjang lilin itu.Begitu juga dengan hidup
kita, telah ditetapkan umur kita oleh Allah azza wa jalla. Apabila
jatah kita hidup di dunia ini telah habis, maka kematian akan segera
menjemput dimanapun kita berada[QS.Luqman (31):34]. Apakah berada di
medan perang, di jalan, di kantor bahkan di tempat tidur kematian akan
menghadang perjalanan hidup dan berakhirlah sudah segala kesempatan
kita. Mati.
Pada zaman Rasulullooh SAW, di antara para sahabat, ada seorang
yang baru masuk Islam kemudian langsung pergi berjihad di medan
tempur dan langsung menemui kesyahidannya. Di antara para saha-
bat pula, Kholid bin Walid, beliau hidup dari satu pertempuran ke
pertempuran lain dan tidak ada satu bagian pun dari tubuhnya yang
tidak terkena tajamnya pedang dan lancipnya tombak. Akan tetapi,
beliau meninggal di tempat tidur. Dan beberapa tahun yang lalu, di
Jepang, ada seseorang yang mati ketika sedang berdisko di diskotik
dikarenakan tertimpa lampu diskotik yang jatuh dari atap. Mati ke-
tika menjalankan maksiat.NaudzubiLLaahi min dzaliik. Kematian akan
menjemput siapapun, dimanapun dan kapanpun [QS.Al-Munafiqun 63:11]
apabila telah tiba saatnya.

Point kedua, adalah pengkabaran Allah bahwa semua 'amal'amal kita
akan dihisab olehNya dan pada saat itulah akan disempurnaka pahala
bagi orang-orang yang menurut perintahNya. 'Amalan-'amalan yang
tersembunyi dan yang nampak akan ditimbang oleh Allah tanpa kita
dirugikan sedikit pun. Pada saat ini kita akan mengetahui dengan seje-
las-jelasnya betapa Allah Maha Mengetahui, Maha teliti serta betapa
bijaksananya Yang Maha Mulia itu.

Point ketiga, adalah Allah seolah-olah memberitahukan kepada kita bahwa
ciri manusia yang sukses adalah mereka yang dijauhkan dari api neraka
dan dimasukkan ke dalam syurga. Mereka yang menerima kita dengan
tangan kanan yaitu mereka yang menjalankan perintahNya dengan ikhlas
dan menjauhi laranganNya adalah yang akan menjadi penduduk syurga.
Dan mereka yang menerima kitab dengan tangan kiri, yaitu mereka yang
sedikit menjalankan perintahNya dengan ikhlas dan banyak menjalankan
larangannya, mereka itulah yang akan menjadi penduduk neraka.
Dalam ayat ini sepertinya ingin mengingatkan bahkan membimbing orang-
orang yang   ingin masuk syurga agar selalu mempersiapkan diri, supaya
timbangan 'amal-'amal kebaikannya lebih banyak daripada 'amal-'amal
buruk. Oleh karena itu, janganlah sampai kita terlalaikan oleh
dunia yang penuh ujian ini.

Begitulah Islam, selalu mendidik ummatnya agar selalu tetap memperbanyak
'amal-'amal kebaikan. Generasi sahabat adalah generasi percontohan bagi
kita. Demikian pula dalam hal ini. Pada suatu pagi, Rasulullooh SAW
bertemu Muadz bin Jabbal ra. Beliau bertanya, "bagaimana keadaanmu pagi
ini, hai Muadz?" "dipagi hari ini aku benar-benar telah berimana, yaa
Rasulullooh,"ujar Muadz. "setiap kebenaran ada hakekatnya, apakah hakekat
keimananmu?" "setiap berada di pagi hari, aku menyangka tidak akan men-
capai lagi waktu sore. Dan setiap berad di waktu sore, aku menyangka tidak
akan mencapai lagi waktu pagi...dan tiada suatu langkah pun yang aku
melangkah kecuali aku menyangka tiada akan diiringi lagi dengan langkah
lainnya..dan seolah-olah kusaksikan setiap ummat jatuh berlutut, dipanggil
melihat buku catatannya...dan seolah-olah kusaksikan penduduk syurga me-
nikmati kesenangan surga...sedang penduduk neraka menderita siksa dalam
neraka." " Memang kamu mengetahuinya, maka pegang teguhlah, jangan di-
lepaskan,"sabda Rosul.

Sudahkah kita menggenggam hakekat itu???

Mudah-mudahan kita dapat mempergunakan aqal kita untuk memilih nama
yang baik dan dapat mengambil kesempatan yang baik ini.

wassalaamu'alaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar