Sabtu, 06 Desember 2014

Tanda - tanda Hati yang Sakit


Hati yang sakit juga memiliki beberapa tanda yang dapat diketahui di antaranya adalah:

  • Tidak mengenal Allah, tidak mencintai-Nya, tidak merindukan perjumpaan dengan-Nya, dan tidak mau kembali ke jalan-Nya, serta lebih suka mengikuti hawa nafsu

  • Ia lebih suka mendahulukan kepentingan pribadi dan syahwatnya daripada taat dan cinta kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,

”Sudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya 
sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya?” 
(QS. Al-Furqan: 43)
  • Tidak merasakan sakitnya hati dengan sebab luka-luka maksiat Seperti ungkapan pepatah, ”Luka tidak terasa sakit bagi orang mati.” Hati yang sehat pasti merasa sakit dan tersiksa dengan perbuatan maksiat. Hal itulah yang membuatnya tergerak untuk kembali bertaubat kepada Rabb-nya. Allah Ta’ala berfirman,

“Sesungguhnya orang-orang bertakwa apabila mereka dibayang-bayangi 
pikiran jahat (berbuat dosa) dari setan, mereka pun segera ingat kepada Allah, 
maka ketika itu juga mereka melihat (kesalahan-kesalahannya).” 
(QS. Al-A’raf: 201)
  • Orang yang hatinya sakit, dia selalu mengikuti keburukan dengan keburukan juga. Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah mengatakan, ”Itu adalah dosa di atas dosa sehingga membuat hati menjadi buta, lalu mati.” Sementara hati yang sehat selalu mengikuti keburukan dengan kebaikan dan mengikuti dosa dengan taubat.

  • Tidak merasa sakit (tidak merasa tersiksa) dengan kebodohannya (ketidaktahuannya) akan kebenaran. Berbeda dengan hati yang sehat, yang akan merasa sakit dengan datang syubhat (ketidak-jelasan) pada dirinya

Seorang ulama mengatakan, “Tidak ada dosa yang lebih buruk selain kebodohan.” Imam Sahl pernah ditanya, “Wahai Abu Muhammad, apa yang lebih buruk daripada kebodohan?” Ia menjawab, “Kebodohan akan kebodohan (tidak tahu bahwa dirinya bodoh).” Lalu ada yang berkomentar, ”Dia benar, karena hal itu menutup pintu ilmu secara total.”
  • Hati yang sakit meninggalkan makanan yang bermanfaat dan memilih racun yang berbahaya

Seperti keengganan sebagian besar orang untuk mendengarkan Al-Quran yang 
dikabarkan oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nya,
“Dan Kami turunkan dari Al-Quran (sesuatu) yang menjadi penawar dan
 rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang 
zalim (Al-Quran itu) hanya akan menambah kerugian.” (QS. Al-Isra’: 82)
  • Mereka lebih mendengarkan lagu-lagu yang menimbulkan kemunafikan di dalam hati, membangkitkan birahi dan mengandung kekufuran kepada Allah Ta’ala. Seseorang mengerjakan perbuatan maksiat karena kecintaannya pada apa yang dibenci oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Keberanian berbuat maksiat adalah buah dari pennyakit yang bersarang di dalam hati dan bisa memperparah penyakit yang ada di dalam hati tersebut.

  •  Hati yang sakit cinta pada dunia, senang tinggal di dunia, tidak merasa asing di dunia, dan tidak merasa rindu kepada akhirat

Allah Ta’ala berfirman,
“Bahkan kalian lebih mengutamakan kehidupan dunia, 
padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” 
(QS. Al-A’laa: 16-17)
  • Ia tidak pernah mengharapkan akhirat dan tidak berusaha untuk menyiapkan bekal menuju ke sana. Ia sibuk dengan dunia dan waktunya dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat bahkan untuk hal-hal yang haram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar