Sabtu, 06 Desember 2014

pribadi agung Rasulullah saw

Dialah manusia paling murah ,tiada pernah bermalam padanya dinar dan dirham. Kalau sampai tersisa darinya kelebihan , dan tiada didapatinya orang yang patut diberi, sementara malam telah tiba, niscaya ia tidak pulang ke rumahnya sebelum uang itu berpindah kepada  tangan orang yang membutuhkannya. Ia tidak mengambil dari apa yang di anugerahkan allah kepadanya , sselain untuk makan sehari-hari saja, itupun sekedar yang paling sederhana,. Seringkali hanya berupa tama (kurma kering) dan sya’ir (roti gandum). Tiada seseorang meminta sesuatu , melainkan diberinya. Sampai akhir hayatnya , ia tidak pernah kenyang dari roti gandum selama tiga hari berturut-turut , Karena tabiatnya yang lebih mengutamakan orang lain , bukan karrena kemiskinan dan bukan pula kekikiran.
Tak jarang ia ikatkan batu diperutnya demi menahan lapar, pernah 40 hari tungkunya tak terasap , dan selama itu yang masuk keperutnya dan perut keluarganya sekedar aswadan belaka, Cuma air dan kurma .sehari ia kenyang, sehari ia lapar . bila kenyang ia bersyukur pada yangMaha Pemberi Rizki, jika ia lapar ia bedoa dan brsabar.tiada ia tolak apa saja yang diperolehnya dari makanan halal,tamar tanpa roti ia makan , daging panggang ia makan ,roti gandum ia makan tersedia roti tanpa susu ia cukupkan, dengan demikian juga semangka dan kurma basah. Sampai akhir, hayatnya, tak secuil pun harta diwariskan malah baju besi miliknya belum lagi tertebus, karena di gadaikannnya, Sungguh Sang Pemilik Segala Allah , Tuhannya telah meletakkan dihadapannya kunci pembendarahaan harta dunia , tetapi ia menolaknya,.
Ia menempel sendalnya, menambal kainnya, mengurus kepentingan keluarganya , memotong daging bersama mereka, mengaduk gandum pembuat roti bagi mereka , memberi makan untanya , memerah susu kambingnya , berangkat ke pasar dan menenteng sendiri belanjaanya serta menyapu rumahnya, dirumah ia lebih pemalu daripada seseorang hamba sahaya . ia tidak meminta makanan kepada keluarganya,, setidaknya ia tidak pernah menyatakan keinginan itu pada mereka . kalau mereka berikan makananya kepadanya  ia makan apapun makanan yang mereka berikan . tak  jarang ia mengambil sendri makanan dan minumannnya.
Bersamanya ada hamba sahaya lelaki dan perempuan , yang membantunya ,tiada ia meninggikan diri atas mereka, dalam hal makana dan pakaian. Sikapnya pada mereka tidak beda dengan keluarganya  lemah lembut dan bijaksana, ia anjurkan anggota keluarganya untuk bersikap demikian,
Ia hadir pada walimah2 , menyambangi orang-orang sakit, dan melayat jenazah. Ia keluar ke kebun-kebun sahabatnya . memenuhi undangan para budak dan orang2 merdeka. Ia bejalan sendiri, tanpa pengawal bahkan di antara musuh-musuhnya, dalam kecamuk peperangan.ia biasa berhenti berjalan di jalan mendengarkan ke susahan rakyat kecil . ia pergi kerumah mereka untuk menghibur yang sedih dan menggembirakan yang patah hati. Budak yang paling hina biasa memegang tangannya, menarik menemui tuannya untuk mendapatkan perbaikan atas perlakuan buruk atau bagi kebebasannya,  selama siang hari , kalau tidak salah ia menerima tamu2 dan mengurus soal2 umum. Malam harinya ia tidur sebentar , sebagian besar waktunya dipergunakan untuk beribadah . ia sayang pada orang miskin dam menghormati mereka. Salah seorang putranya meninggal di pangkuannya.
Iad uduk dan makan bersama dengan orang2 miskin . tiada dia hinakan mereka karena kemiskinannya, meski demikian ia pun memeihara hubungan dengan bangsawan . ia menyambung silaturahmi , tanpa mengutamakan suatu kelompok dari lainnya , kecuali Karena akhlak mereka .
Tiada ia memboikot seseorang , tak bermasam muka dan tiada bercaka-cakap yang sia-sia. Ucapannya yang paling keras dalam pembicaraanya adalah “ mengapa ia itu?” ia telah terima halah (alas an) dari orang yang berhalangan . ia menikmati permainan yang mubah, kalau beliau menentangnya ia, maka ia berlomba dengan keluarganya. Kalau seseorang meninggikan suaraa atasnya , sabarlah ia,
Beliau duduk bersama orang banyak , ketika mereka berbincang tentang akhirat . ia pun bercakap-cakap tentang makanan atau minuman beserta mereka . mereka berkata-kata tentang dunia juga ia berada di tengah mereka. Kapanpun kasih tawadunya tersebar diantara para sahabatnya, tapi ia berpaling dari pergunjiangn  dan percakapan sia-sia. Ia sampaikan dengan kinayah ( sindiran) , perihal yang tidak disukainya. Ia pemalu , tidak menatap wajah seseorang berlama-lama.
Kadang ssahabatnya mendengarkan syair dihadapannya. Mereka tertawa , ia pun tersenyum. Beliau tidak menghardik, selain dari yang haram, ia biasa memanggil anak2 dan para sahabatnya dengan kuniah (julukan), demi memuliakan dan mengakrabkan mereka. Ia pun memberi kuniah dengan yang lebih baik.
Para sahabatnya tidak terbiasa untuk  menyambutnya , karena tahu akan kebenciannya ia pada yang demikain  “ jangn kalian perlakukan aku sebagaimana orang ajam (non arab) mengagunggkan kaisar mereka” katanya.
Ketika pada beliaau dibawa menghadap seorang laki2 yang belum mengenalnya , lalu orang itu gemetar karena wibawanya , Ia berkata: “ tenanglah aku bukan raja , aku orang Quraisy , yang makan daging kering.” Tiada sahutnya pada setiap yang menyerunya kecuali : labbaik !  aku penuhi panggialn anda !”
Ia memuliakan siapa saja yang masuk ke tempatnya , bahkan kadang ia hentangkan baginya pakainan luarnya. Kadang ia utamakan orang itu dengan menyondorkan bantal duduknya.kalau orang itu enggan menerimanya , niscaya beliau mendesaknya
Meluap rasa sayangnya pada anak2 . tak penah ia lewati mereka tanpa tegur sapa penuh suka cita . ia bermain-main bersama,memeluk,menciumi, membelai dan menggendong mereka
Hewan pun tak ketingggalan merasakan nikmat taburan rahmatnya. Lembut dan penuh kasih sayang sikap pada segenap makhluk yg berjiwa , hamper tak beda dengan sikapnya pada sesuatu.
Tidak pernah ia pukul seseorang dengan tangannnya , kecuali dengan rasa kasihnya. Tiada sekali-kali ia menaruh dendam atas aniaya yang pernah diperbuat orang atasnya.
Ia jauh dari kemarahan dam paling mudah rela. Sikapnya terhadap musuhnya yang paling besar ditandai oleh belas kasih dan kesabaran yang mulia . ia keras dan sangat2 tegas terhadap musuh2 negara. Tapi ejekan , hinaan , kekerasan dan penganiayaan terhapdap dirinya sendiri , semuanya dilupakan  bahkan dalam saat kemenangan , dam penjahat yang paling besar pun diampuninya.
Tentang keberaniannya , sahabat utamanya menggambarkan : “ kami sering berlindung di balik dirinya yang mulia. Tidak ada prajurit yang lebih dekat kepada musuh daripada dia.  Hanya para pemberani saja dekat padanya,.dialah selalu orang pertama menetakkan senjatanya , sangat kaut pukulannya . kadang sebagian di antara kami terpaksa menjauh darinya , ketika tekananan telah melonggar, sedang dia tak bergeming dari posisi terdepannya.
Tiada sekali-kali ia memilih dia antara dua urusan , melainkan ia pillih yang halal dan termudah. Hatinya senantiasa terbuka bagi kesedihan dan penderitaan orng yang lemah dan tak berdaya . beliau manusia yang paling penyayang , manusia yang paling banyak mendatangkan rahmat bagi sesamanya.

“Ruhku tumbal bagimu Ya Rasulullah.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar